AI & Tren

DeepSeek Tantang ChatGPT: ‘Murah Meriah’ atau Sekadar Hype?

ChibiCyber
23
×

DeepSeek Tantang ChatGPT: ‘Murah Meriah’ atau Sekadar Hype?

Sebarkan artikel ini

Chibi Cyber – Setelah fenomena aplikasi RedNote sempat memukau dunia digital, kini perhatian kembali beralih ke Tiongkok dengan kemunculan chatbot AI anyar bernama DeepSeek. Produk ini berhasil mengguncang pasar teknologi global, tak hanya karena inovasinya, tetapi juga biaya pengembangannya yang super murah.

Sebagai informasi, DeepSeek mengklaim mampu menyaingi ChatGPT besutan OpenAI dalam hal kecanggihan, meskipun dibangun hanya dengan anggaran sekitar US$6 juta—angka yang terasa “remeh” dibandingkan investasi raksasa teknologi seperti Microsoft dan Meta. Microsoft, misalnya, telah menghabiskan US$80 miliar untuk teknologi AI, sementara Meta berinvestasi US$65 miliar.

Reaksi Dunia Teknologi
CEO Meta, Mark Zuckerberg, membela strategi belanja besar-besaran dengan menyebutnya sebagai “investasi strategis jangka panjang.” Hal serupa juga diungkapkan CEO Microsoft, Satya Nadella, yang yakin bahwa permintaan AI akan terus meningkat seiring efisiensinya yang kian terasah.

Namun, klaim DeepSeek yang mengembangkan AI tanpa bergantung pada chip Nvidia kelas atas benar-benar mengguncang pasar. Saham Nvidia anjlok 17 persen, menyebabkan kapitalisasi pasarnya kehilangan sekitar US$595 miliar, sementara total kerugian pasar teknologi AS mencapai US$1 triliun.

Bagaimana ChatGPT Melihat Kompetitor Ini?
Ketika diminta pandangannya mengenai DeepSeek, ChatGPT menjawab diplomatis tetapi tak lupa menggarisbawahi keunggulannya.

“DeepSeek R1 memang mengesankan dari segi efisiensi biaya, tetapi kualitas tetap menjadi prioritas. ChatGPT menawarkan cakupan pengetahuan yang lebih luas dan jawaban yang lebih mendalam,” ungkapnya.

ChatGPT juga menyebutkan beberapa perbandingan penting:

  1. Akurasi Jawaban: DeepSeek unggul di bidang matematika dan pemrograman, tetapi ChatGPT lebih kontekstual dan mendalam dalam isu-isu global.
  2. Pemahaman Bahasa: ChatGPT memahami berbagai bahasa dengan lebih baik, termasuk nuansa budaya. DeepSeek dioptimalkan untuk Mandarin dan cenderung kaku dalam bahasa lain.
  3. Kreativitas: ChatGPT lebih unggul dalam menghasilkan teks kreatif seperti cerita dan puisi. DeepSeek lebih fokus pada tugas berbasis fakta.

Meski demikian, ChatGPT tak menyangkal bahwa DeepSeek adalah pilihan menarik bagi pengguna yang mencari solusi AI hemat biaya. “Ada harga, ada kualitas,” ujarnya di akhir wawancara.

CEO OpenAI: ‘DeepSeek Menginspirasi’
CEO OpenAI, Sam Altman, turut angkat bicara. Ia menyebut DeepSeek sebagai inovasi yang “mengesankan,” tetapi tetap optimis bahwa roadmap penelitian OpenAI masih berada di jalur yang benar.

“Kami yakin bahwa skala besar dalam komputasi tetap menjadi kunci keberhasilan,” kata Altman seperti dilansir Reuters.

DeepSeek: Masa Depan atau Sekadar Murah Meriah?
Hingga Kamis (30/1), aplikasi DeepSeek versi Android menjadi aplikasi teratas di Google Play Store. Namun, apakah ini hanya hype sementara atau sinyal pergeseran dominasi AI? Dunia teknologi masih menunggu babak berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *