Chibi Cyber – Pemerintah Israel menanggapi dugaan dukungan Ukraina terhadap pelaku Holocaust pada era Perang Dunia II. Tuduhan ini mencuat setelah Kyiv dikabarkan mengabadikan nama Stepan Bandera, tokoh nasionalis Ukraina yang bersekutu dengan Nazi, sebagai nama jalan.
Dilansir RT, Jumat (7/3), Moskow sebelumnya menyampaikan keberatan atas langkah Ukraina tersebut. Nama Bandera diabadikan hanya 3 km dari Babi Yar, lokasi tempat sekitar 100.000 hingga 150.000 orang Yahudi serta ribuan korban lainnya dibantai oleh Nazi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mempertanyakan sikap Israel terkait kebijakan Ukraina itu.
“Bagaimana bisa begitu? Apa yang dilakukan kedutaan Israel di Kyiv? Dan di Moskow juga?” tulisnya di media sosial, sembari menawarkan dokumen yang menjelaskan keterlibatan Bandera dalam Holocaust.
Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan pihaknya akan mengecek lebih lanjut terkait penamaan jalan tersebut.
“Saya belum mengetahui hal ini. Saya akan meninjaunya,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa Israel akan memberikan pernyataan resmi jika memang diperlukan.
Selama bertahun-tahun, tokoh seperti Bandera dan para nasionalis lainnya telah dipuja-puja di Ukraina. Sejumlah pihak menilai glorifikasi ini sebagai bagian dari narasi sejarah yang berkembang di negara tersebut.
Kementerian Luar Negeri Israel dan kedutaan besarnya di Kyiv sebelumnya telah menyatakan keberatan atas pemuliaan tokoh-tokoh ini.
Pada Januari 2022, perwakilan diplomatik Israel mengecam pawai obor dalam rangka memperingati ulang tahun Bandera, menyebutnya sebagai “penghinaan terhadap korban Holocaust.”